Ketua DPD PERTI Sumatera Barat
Amanah, seakar
dengan kata amana, iman dan aman
dalam bahasa sehari amanah berarti kepercayaan. Orang yang beroleh amanah
disebut juga orang yang dipercaya. Hal utama yang menjadi modal awal untuk dapat
dipercaya adalah krebilitas. Kredibilitas adalah kemampuan lebih tentang urasan
atau jabatan akan yang diembannya. Kemampuan belum akan mudah dikenal begitu
saja, karena butuh pengenalan dan pengalaman, akan tetapi penampilan luar(performance) adalah rukun pertama untuk
kredibilitas. Pada dasarnya, orang baru dapat disebut sebagai kredibel
(kompeten atau mampu) tentang suatu masalah bila ada jaminan pendidikan dan
atau pengalaman. Tanpa pendidikan yang memadai amat sulit mempercayai kemampuan
seseorang, karena pendidikan adalah alat ukur yang memastikan kompetensi ilmu (kognifit), sikap (afektif) dan praktek hidupnya (psikomotor).
Jenjang pendidikan yang ditempuh – S.1, S.2, S.3 - dapat dijadikan ukuran
tingkat kredibilitas seseorang itu. Begitu juga halnya dengan pengalaman (track record) yang telah dijalani adalah
bukti atas kredibilitas seseorang.
Kredibilitas juga dapat diketahui dari
kecakapan seseorang berkomonukasi dengan segenap pihak yang terkait guna
memudahkan pencapaian tujuan yang diagendakan oleh lembaga yang dipimpinnya.
Kredibiltas tokoh juga ditunjukkan dalam penyusunan pola pikir, pola bicara dan kiat komunikasi personal yang digunakan dalam
berbagai media dan panggung kepemimpinannya. Bahkan, dalam banyak kejadian
terjadinya kisruh antar individu dalam satu kelompok disebabkan karena tidak
kredibelnya pemimpin mereka. Jadi, Pimpinan yang kredibel akan factor utama
membuat tujuan lembaga mudah mencapainya. Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
melihat. (QS. An- Nisa’, 4:58).
Setelah dipastikan kemampuan seorang untuk
dipercaya maka sisi lain yang tak boleh terabaikan adalah factor kedekatan.
Dekatnya hubungan antara yang akan diberikan kepercayaan dengan yang memberi
kepercayaan adalah modal penting untuk memudahkan terbangunnya saling
pengertian. Hubungan dekat yang dimaksudkan bukan sekedar hubungan personal
dengan alasan kesamaan kelompok, partai dan atau kesamaan lainnya, akan tetapi
yang paling penting adalah kesamaan dalam visi, misi, cita-cita dan orentasi
untuk kebaikan dan kemaslahatan lebih luas.
Kedekatan yang didasarkan pada hubungan
kemanusiaan sejati, silturahim, saling menghargai, menempatkan orang pada
posisinya secara bijak adalah pendekatan yang dapat bertahan lama dan
bermanfaat besar bagi upaya mendapatkan kepercayaan lebih lama. Kepercayaan
akan bertahan lama jika tidak dikhianati ….Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al- Anfaal, 8:27).
Aspek ketiga yang membuat seseorang dipercaya
adalah realibilitas atau keterandalannya. Mereka yang andal adalah mereka memiliki kemampuan tekhnis secara rinci,
praktis dan tangguh dalam mencapai tujuan bersama yang disepakati. Keandalan
seseorang dapat juga dikatakan mereka yang siap menghadapi keadaan sesulit
apapun. Mereka yang andal adalah orang yang percaya diri dan tahu akan setiap
keuntungan dan resiko terhadap tindakannya. Bahwa orang yang sukses itu adalah orang-orang yang memelihara amanat-amanat
(yang dipikulnya) dan janjinya. (QS. Al-Mu’minun, 23:8). Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu
oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh. (QS.
Al-Ahzab, 33:72). Semoga kita semua amanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar