Ketua DPD PERTI Sumatera Barat
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut
kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah
segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS, Ali
Imran, 3:26). Janganlah orang-orang
mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali[Wali jamaknya auliyaa: berarti
teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong.] dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari
pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang
ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya.
dan hanya kepada Allah kembali (mu). (QS. Ali imran,3:28)
Penegasan
bahwa ulama harus tahu dan mengerti politik adalah pesan penting yang
dimaksudkan oleh dua ayat di atas. Ulama harus mampu mencontohkan kepada umat
bahwa politik itu harus dapat dijalankan sesuai petunjuk Allah, politik
harusnya dikonstribusikan untuk kepentingan lebih luas. Bahkan ada yang
mengatakan politik akan menajdi ibadah bila niat, cara dan tujuannya untuk
kemaslahatan umat. Tetapi sebaliknya, politik akan mendatangkan bencana bila
fiqh politiknya didasarkan pada keserakahan untuk berkuasa dengang menjadikan
ayat-ayat Allah sebagai legetimasi politik belaka. Ulama dituntut untuk tidak
mau diintervensi oleh politikus busuk, khususnya dalam mengajak umat memilih
mereka yang nyata-nyata sudah cacat dan bejat moralnya. Ulama harus mampu
berfikir dan bertindak proporsional, elegan, arif dan menempatkan kepentingan
umat dan agama di atas kepentingan orang, kelompok atau ideology tertentu.
Nilai dan ideology Islam adalah kompas yang tak boleh lepas dalam menjalan
politik Islam.
Untuk memberikan penguatan dan pengokohan terhadap mimbar khotbah, ceramah
dan tauhsiyah sebagai panggung mulia yang dimiliki ulama maka perlu dilakukan
upaya yang berkelanjutan yang dapat
menegaskan fungsi-fungsi ulama tersebut. Fungsi mulia ulama sebagai pewaris perjuangan Nabi
harusnya dapat menjadikan ulama bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang
mengugat, melecehkan ataupun menolak keberadaan nabi, kesucian agama Islam dan
prilaku tidak terpuji yang dilakukan orang perorang lalu digeneralisir sebagai
ajaran agama. Dalam berpolitik, sikap ulama harus jelas menyatakan yang benar
itu benar dan yang salah itu ya salah. Ulama tidak boleh abu-abu atau mendua.
Nasehat ulama di atas mimbar dan tempat pengajian harus difokuskan pada usaha
membentengi aqidah umat dari perusakan dan kerusakan. Perusakan dan kerusakan
aqidah adalah bahaya yang sedang dan terus akan mengintai umat. Begitu juga
harus mampu meperlihatkan akhlak mulia dan berpolitik santun dalam menyikapi
ekses yang ditimbulkan atau sengaja direkayasa untuk merusak citra diri
ulama.
Tegas,
istiqamah dan ikhlas dalam memperjuangan amar ma’ruf nahi munkar adalah sikap
moral yang tidak boleh menipis dikalangan ulama. Motivasi dan misi yang hendaknya ditanamkan kedalam diri
kaum ulama adalah bahwa kehadiran ulama bukanlah untuk dirinya sendiri, ia juga
bertugas melayani kepentingan umat. Ulama adalah khadimul ummah. Nasehat
ulama kepada pemimpin, umat dan siapa saja adalah bentuk pelayanan ulama yang
harus dimengerti semua pihak. Bila ada pendapat, taushiyah, pengajian dan
tulisan ulama yang menyatakan kebenaran mestinya dihargai. Karena, nasehat
ulama jelas didasarkan pada nilai-nilai dasar agama Allah yang pasti benarnya.
Kalau demikian tidak ada alasan meremehkan atau tidak memperdulikan nasehat
ulama. Peran dan posisi ulama yang demikian luas dan mulia itu hanya dapat
dijaga oleh ulama dan umat yang cinta kebaikan. Oleh karenanya, kegiatan
pemilihan kepemimpinan yang hanya sesaat ini dituntut jangan sampai menciderai
martabat dan keluhuran ulama. Semoga juga kaum ulama dalam segala tingkatan
agar mawas diri dan waspada ekstra hati-hati untuk tidak terjebak pada sikap
dan kegiatan yang akan merugi umat dan Islam. Selamat berjuang untuk kebaikan. Fastabiqul khairat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar